Menginspirasi! Mahasiswa Asal Indonesia Rutin Salurkan Daging Qurban Untuk Pengungsi Palestina

Di tengah kondisi konflik yang masih membelenggu wilayah Palestina, secercah harapan dan kepedulian hadir dari negeri suci Madinah. Sekelompok mahasiswa asal Indonesia yang sedang menempuh pendidikan di Universitas Islam Madinah menunjukkan aksi nyata solidaritas kemanusiaan. Mereka rutin menyalurkan daging qurban untuk para pengungsi Palestina yang kini menetap di negara tetangga, Yordania.

Langkah mulia ini digagas oleh para alumni Al Wafi Islamic Boarding School, di antaranya Anas Riezquloh, Muhammad Rafy, dan Muhammad Abduh Arif. Ketiganya membentuk panitia qurban Idul Adha 1446 H sebagai bentuk nyata kepedulian terhadap sesama umat Muslim yang sedang mengalami masa-masa sulit akibat perang.

“Banyak dari saudara kita di Palestina yang saat ini mengungsi ke Yordania karena peperangan. Di saat yang sama, mereka tetap berhak merasakan kebahagiaan di hari raya Idul Adha,” ujar Anas, salah satu inisiator kegiatan.

Melalui kolaborasi bersama potensi lokal di Yordania dan dukungan dari Al Wafi Islamic Boarding School, Ikatan Alumni Al Wafi, serta Al Wafi Charity, panitia berhasil menghimpun dan menyalurkan sebanyak 175 ekor kambing qurban pada Idul Adha tahun 2024. Daging qurban tersebut didistribusikan secara langsung kepada para pengungsi Palestina di berbagai wilayah penampungan pengungsi di Yordania.

Yang lebih membanggakan, kegiatan ini bukanlah yang pertama. Aksi kemanusiaan ini telah rutin dilakukan selama empat tahun berturut-turut, menunjukkan komitmen jangka panjang dari para mahasiswa dan alumni Al Wafi terhadap isu kemanusiaan global.

“Kami ingin menunjukkan bahwa jarak dan batas negara tidak menghalangi kita untuk membantu. Semoga ini menjadi amal jariyah dan inspirasi bagi generasi muda Indonesia,” tambah Muhammad Rafy.

Kegiatan ini juga membuka pintu partisipasi lebih luas dari masyarakat Indonesia, khususnya para donatur (mudhohi) yang ingin menyalurkan hewan qurban mereka ke lokasi-lokasi yang membutuhkan. Para panitia memastikan proses distribusi dilakukan dengan aman, transparan, dan tepat sasaran.

Di tengah dunia yang terus diliputi berbagai konflik dan krisis kemanusiaan, langkah kecil dari sekelompok mahasiswa Indonesia ini menjadi bukti bahwa nilai-nilai kemanusiaan dan solidaritas tetap hidup dan tumbuh, bahkan di tengah tantangan.

ZDT

Views: 28