Ustaz Muflih Safitra Beri Tanggapan Bijak Terkait Film Karya Umi Pipik

Ustaz Muflih Safitra memberikan tanggapan terkait film karya Umi Pipik yang melibatkan putranya, Abidzar Al Ghifari(10/2). Dalam pernyataannya yang disampaikan melalui surat terbuka, Ustaz Muflih mengingatkan Abidzar tentang pentingnya menjaga kehalalan rezeki dan konsekuensi dari suatu karya yang dapat berdampak luas.

Dalam surat terbuka yang ditujukan kepada Abidzar bin Ustadz Jefry Al Buchori dan Umi Pipik, Ustaz Muflih mengungkapkan bahwa ketidaklakuan sebuah film tidak selalu menjadi sesuatu yang perlu disesali. Ia menyebutkan bahwa mungkin ini adalah cara Allah untuk menghindarkan Abidzar dari harta yang tidak halal atau menyelamatkannya dari dosa jariyah yang terus bertambah seiring dengan banyaknya orang yang menonton film tersebut.

“Jangan khawatir soal film tak laku. Mungkin ini cara Allah mengurangimu memasukkan harta hasil pekerjaan haram ke dalam perutmu atau (engkau berbakti kepada ibumu dengan) memberinya sebagian dari yang haram itu,” tulisnya.

Lebih lanjut, Ustaz Muflih juga mengingatkan bahwa popularitas dan jumlah penonton bukanlah tolak ukur utama dalam berkarya, tetapi bagaimana dampak yang ditinggalkan di hadapan Allah. Ia mengajak Abidzar untuk merenungkan kembali jejak langkahnya, mengingat bagaimana kedua orang tuanya telah berusaha mengingatkan umat tentang pentingnya agama dan kehidupan akhirat.

Di sisi lain, ia juga mengungkapkan keprihatinannya terhadap Umi Pipik dan almarhum Ustadz Jefry yang kerap dijadikan bahan perbincangan oleh masyarakat. Ia menyinggung bahwa meskipun mereka adalah pendakwah, mereka tetap manusia yang tak bisa sepenuhnya mengontrol tindakan orang terdekat mereka, sebagaimana kisah Nabi Nuh dan Nabi Luth yang tidak bisa menyelamatkan keluarganya dari ketetapan Allah.

Ustaz Muflih mengakhiri pesannya dengan mengajak Abidzar untuk meminta petunjuk kepada Allah dan menjadikan ini sebagai titik balik dalam hidupnya. Ia juga mengingatkan netizen agar tidak mudah menghujat dan lebih memfokuskan diri dalam beribadah.

“Untuk netizen, aku tahu rasanya gemas dan tak mampu menahan jari untuk melempar sumpah serapah dan menghujat. Mari ibadah lagi, ingat dosa kita juga mungkin berat. Shalat… Shalat…” tutupnya.

Pernyataan ini menuai beragam tanggapan dari masyarakat. Ada yang mendukung nasihat Ustaz Muflih sebagai bentuk kepedulian, namun ada pula yang menilai bahwa setiap individu memiliki kebebasan dalam berkarya. Hingga kini, belum ada tanggapan langsung dari Abidzar maupun Umi Pipik terkait pernyataan ini.

Views: 19

Leave a Reply