Malang Jawa Timur, 24 Juni 2024 – Seorang nasabah (HA) Bank Bank Syariah Indonesia menjadi korban penipuan bermodus phishing dan berharap agar pihak bank dapat mengembalikan dana yang hilang. Kejadian ini terjadi pada hari Senin pagi, ketika korban (HA) menerima notifikasi WhatsApp dari pelaku yang mengatasnamakan Bank BSI.
Pada pukul 07.32 WIB, korban menerima pesan yang menginformasikan adanya perubahan tarif transaksi bank. Karena tidak setuju dengan informasi tersebut, korban diminta untuk mengisi tautan yang diberikan oleh pelaku. Saat membuka tautan, korban diminta untuk mengisi beberapa data pribadi. Namun, korban tidak menerima kode OTP yang diminta untuk verifikasi.
Pada pukul 10.11 WIB, pelaku menelepon korban dan mengarahkan untuk membuka aplikasi m-banking. Dalam panggilan tersebut, korban diarahkan untuk melakukan pembayaran melalui Shopee dengan memasukkan nomor virtual yang diberikan oleh pelaku. Pelaku mendesak korban untuk mengeklik perintah tersebut dengan cepat dengan alasan durasi waktu transaksi. Tanpa menyadari jebakan tersebut, korban mengikuti arahan pelaku.
Saat masih dalam panggilan telepon, korban sempat menyarankan untuk langsung pergi ke bank, namun pelaku melarang dengan alasan ingin membantu dari sistem. Setelah panggilan telepon berakhir, korban mengecek saldo rekening dan baru menyadari bahwa dirinya telah menjadi korban penipuan. Saldo korban telah diambil oleh pelaku pada pukul 10.18 WIB, sesuai dengan email notifikasi yang diterima korban.
Segera setelah menyadari penipuan tersebut, korban langsung melaporkan kejadian ini ke pihak Bank BSI. Korban berharap agar pihak bank dapat segera melakukan investigasi dan mengembalikan dana yang hilang. Penipuan ini menyebabkan kerugian finansial dan trauma bagi korban, yang telah mempercayakan keamanan dan keselamatan dana mereka kepada Bank Syariah Indonesia (BSI).
Korban juga mengimbau kepada masyarakat untuk lebih berhati-hati terhadap berbagai bentuk penipuan digital. Jangan pernah memberikan data pribadi, kode OTP, atau informasi sensitif lainnya melalui tautan atau panggilan telepon yang tidak jelas sumbernya.
Pihak Bank BSI diharapkan dapat memberikan keterangan resmi dan mengambil tindakan yang cepat serta tepat untuk menyelesaikan masalah ini dan mengembalikan dana nasabah yang hilang. Kejadian ini menekankan pentingnya perlindungan terhadap data nasabah dan peningkatan keamanan sistem perbankan untuk mencegah kasus serupa di masa mendatang.
HSN